” KOPI SORE “

Gerimis sore ini ditemani om. susiyono (sapu AIS) yang akrab dipanggil “om sus” diskusi tentang upaya pemberdayaan masyarakat didasari bahan lokal yang melimpah di Desa, yaitu Bambu.

Bambu merupakan salah satu hasil bumi terbanyak di Desa Kemejing setelah Gula Aren, dan diurutan ke 3 adalah kepayang atau pucung yang banyak dikonsumsi setelah diolah menjadi kluwek.

  • Di tahun sebelumnya berbagai upaya Peningkatan SDM kami lakukan guna pemberdayaan masyarakat, diantaranya :
  • Pelatihan Gula Semut (DinPerinaker).
  • Pelatihan Mebelleir Bambu (arta wulung kalijambe).
  • Pelatihan Perikanan Pembibitan Gurami (LPK Sokopitoe).
  • Pelatihan Budidaya jamur tiram (LPK Sokopitoe).
  • Pelatihan Budidaya tanaman klengkeng (Bp.mauludin)
  • Pelatihan Ukir Kayu dan cetak pasir semen (Bp. aziz, Bp. ishadi muntilan)
  • Pelatihan hadroh 2paket.
  • Pelatihan komputer 2 tahap (LPK Sokopitoe+Aquarius)
  • Pelatihan Desain Grafis (BLK)

Dari sekian yang sudah difasilitasi pemerintah Desa, beberapa kami serahkan kepada BUMDES sido makmur untuk menindaklanjuti selaku Badan Usaha yang mewadahi kegiatan perekonomian di Desa tertuju peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, namun, kami masih muda.. semua berproses, dan belajar, banyak kendala ditemukan, om sus turut berkomentar “perlunya dibentuk tim pemasaran di dalam tubuh Bumdes dan pendampingan intens dalam keberlanjutannya, banyak dari Desa2 yang kami latih mati.. vakum tanpa ada kelanjutan tak lain karna pola masyarakat kita kurang menghargai receh dan suka instan, ini yang perlu kita rubah. beda dengan 2 kabupaten tetangga kita” tuturnya.

Di akhir Diskusi, kami sepakat bekerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan bermacam kerajinan tangan(handicraft) di tahun ini di dasari bahan lokal melimpah, keinginan masyarakat untuk berlatih, masuk pembahasan Musdes APBDes 2020 beberapa waktu yang lalu serta pendukung proses konsep Desa Wisata.

selamat berinovasi..